TENTANG ANARKISME, Bagian I: Mengapa anarkisme juga disebut sosialisme liberal?

Proudhon
Banyak kaum anarkis, karena melihat nuansa negatif dari definisi “anarkisme”, telah menggunakan term lain untuk menekankan aspek yang konstruktif dan positif secara inhern dalam pemikiran mereka. Term yang paling biasa digunakan adalah “sosialisme bebas”, “komunisme bebas”, “sosialisme liberal”, dan “komunisme liberal”. Bagi kaum anarkis, sosialisme liberal, komunisme liberal, dan anarkisme dapat dipertukarkan. Sesuai dengan definisi dari American Heritage Dictionary, kita ketahui :

Liberal : Seseorang yang percaya di dalam kebebasan bertindak dan berpikir; seseorang yang percaya di dalam kehendak bebas.

Sosialisme: Suatu sistem social yang di dalamnya para produsen memiliki kekuasaan politik dan sarana produksi serta mendistribusikan barang.

Dengan mengambil dua definisi tadi dan menggabungkannya:

Sosialisme liberal : suatu sistem social yang percaya dalam kebebasan bertindak, berpikir, dan kehendak bebas, serta di dalamnya produsen memiliki kekuatan politis, sarana untuk memproduksi dan mendistribusikan barang.

(Meski demikian, harus kita tambahkan bahwa pendapat umum kita masih tetap kekurangan nuansa politik dari kamus. Kami hanya menggunakan definisi ini untuk menunjukkan bahwa “liberal” tidak menunjuk pada kapitalisme “pasar bebas” maupun kepemilikan negara “sosialisme”. Kamus lain tentu saja memiliki definisi berbeda—khususnya untuk sosialisme. Mereka yang ingin memperdebatkan definisi kamus, bebas memuaskan hobi yang secara politis tidak berguna dan tak ada akhirnya, namun kami tidak ingin melakukannya).

Namun, karena keberadaan partai liberal di Amerika Serikat banyak orang memahami pemikiran “sosialisme liberal” dalam term yang kontradiktif. Malah, banyak “kaum liberal” yang berpikir bahwa kaum anarkis lainnya berusaha menggabungkan pemikiran-pemikiran “sosialisme” yang “anti liberal” (seperti yang diyakini kaum liberal) dengan ideologi liberal agar ide-ide “sosialis” menjadi lebih “mudah diterima” – dalam kata lain mencoba mencuri label “liberal” dari pemiliknya yang berhak.

Tidak ada kebenaran yang dapat disembunyikan. Kaum anarkis telah menggunakan term “Liberal” untuk menggambarkan diri dan pemikirannya sejak tahun 1850. Anarkis revolusioner, Joseph Dejaque menerbitkan Le Libertaire, Journal du Movement Social di New York antara 1858 dan 1861 (Max Nettlau, A Short History of Anarchism, hal. 75) Menurut sejarawan anarkis, Max Nettlau, Penggunaan term “komunisme liberal” berawal dari November 1880 ketika Konggres kaum anarkis Prancis mengadopsinya. (Ibid.,hal. 145). Penggunaan term “liberal” oleh kaum anarkis menjadi lebih popular sejak tahun 1890 setelah digunakan di Prancis dalam suatu usaha untuk menyelesaikan masalah hukum anti anarkis dan untuk menghindari asosiasi negatif dari kata “anarki” dalam pemahaman umum (Sebastian Faure dan Louise Michel menerbitkan koran Le Libertaire— The Libertarian—di Perancis pada tahun 1895, sebagai contoh). Sejak saat itu, khususnya di luar Amerika. Hal itu selalu dihubungkan dengan pemikiran anarkis dan gerakannya. Dengan mengambil contoh-contoh yang lebih baru, di Amerika Serikat, Kaum Anarkis membentuk The Libertarian League pada Juli 1954, yang memiliki prinsip-prinsip sindikat anarki yang kokoh dan berakhir sampai 1965. Di sisi lain, Partai Liberal Amerika berdiri di awal tahun 1970-an, berarti lebih dari 100 tahun setelah kaum anarkis menggunakan term tersebut pertama kalinya untuk mendeskripsikan pemikiran politik mereka (dan 90 tahun setelah pertama kalinya kata “komunisme liberal” diadopsi). Partai liberal itulah yang telah mencuri kata tersebut, dan bukannya kaum anarkis. Kemudian, dalam bagian B, kita akan membicarakan mengapa pemikiran-pemikiran kapitalisme “liberal” (seperti yang didambakan partai liberal) merupakan term yang kontradiktif.

Seperti yang akan kita jelaskan dalam bagian I, hanya sistem kepemilikan sosial liberal yang dapat memaksimalkan kebebasan individu. Tak perlu dikatakan, kepemilikan negara—yang biasa disebut “sosialisme”—bagi kaum anarkis bukan sosialisme sepenuhnya. Pada kenyataannya, seperti yang akan kita elaborasi dalam bagian H “sosialisme” negara hanyalah suatu bentuk kapitalisme, tanpa muatan sosialis apapun.


TENTANG ANARKISME (Bagian I):
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...