NEGARA, KAPTALISME, DAN KEBOBROKANNYA DALAM SEBUAH CATATAN


Sebuah Catatan dari seorang teman:

1. Pembentukan negara bukanlah sekadar hasil dari hasrat moral dan sebagai entitas di luar masyarakat (dipaksakan kepada masyarakat);

2. Dalam perkembangan tertentu suatu masyarakat, muncul kelas borjuis yang membutuhkan—lebih tegas lagi: menciptakan—negara (borjuis) karena negara lama tak lagi bersesesuaian dengan kepentingannya;

3. Pada akhir analisa, bukan negara (borjuis) yang menciptakan kelas (borjuis), tapi sebaliknya;

4. Karenanya, landasan kepentingan borjuislah (konsentrasi/sentralisasi tenaga produktif, akumulasi kapital, perluasan pasar, bahkan politik) yang mendorong (keniscayaan) pembentukan, penaklukan, penyesuaian dan penyempurnaan negara (borjuis).

Dengan demikian, telaah terhadap korporatokrasi harus lah dilandasi oleh penelitian tentang:

1. Sejarah perkembangan kapitalisme (maju), dan sejauh manakah (instrumen kelas borjuis) negara telah lebih sempurna melayaninya;

2. Dan, saat kapitalisme (maju) tersebut merentangkan cengkeramannya secara global—sebagai suatu keniscayaan (kebutuhan untuk mengkonsentrasi/sentralisasikan tenaga produktif; mengakumulasi kapital dan meluaskan pasar)—maka sampai sejauh manakah negara (nasional) yang akan menjadi koloninya perlu disempurnakan agar sesuai dengan kebutuhannya;

3. Kontradiksi negara terhadap borjuis tentu saja mengisyaratkan, menceminkan, bahwa negara sedang dalam proses penggulingan oleh unsur-unsur revolusioner; atau hanya sedang digerogoti unsur-unsur sosial-demokrat, yang bisa saja menghasilkan reaksi balik sogokan otonomi relatif negara (dalam berhadapan dengan borjuis)—agar sistim kapitalisme secara keseluruhan tidak runtuh.;

4. Atas dasar kesejarahannya, tentu saja, negara negeri-negeri berkembang (yang kaya tenaga produktif sumberdaya alam) akan paling tidak sempurna, tidak bersesuaian dengan negara negeri-negeri kapitalis maju;

5. Kasus bailout di negeri-negeri koloni/berkembang (misalnya, BLBI di Indonesia), atau negeri kapitalis maju (misalnya, permohonan talangan 700 milyar dollar oleh Bush kepada Kongres), substasinya sama: pada krisis kapitalisme yang sudah mendunia, maka jalan keluar daruratnya adalah (apa yang aku sebut) penyangga rapuh finansial—merampas kembali uang (sosial) kelas pekerja yang sudah diserahkan borjuis pada negara (perampokan fiskal).

Paling tidak, kelima faktor tersebut di atas lah yang akan menjadi pertimbangan kadar kekejaman korporatokrasi.

Catatan ini diposting oleh Nicky Tardely dalam Forum Antifara pada 29 Desember 2011.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...